Selasa, 30 Juni 2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG






                 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari  Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
 Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

KINI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MENJADI KEBANGGAANKU
 

PELANCAR

Selancar merupakan sebuah olahraga yang biasanya berlangsung di atas ombak yang tinggi. Olahraga ini dilakukan dengan menggunakan sebilah papan sebagai alat untuk bermanuver di atas ombak. Papan tersebut akan bergerak dengan menggunakan tenaga arus ombak di bawahnya dan arahnya dikemudikan seorang peselancar. Adrenalin akan terpacu karena tertekan untuk mengarahkan papan selancar sekaligus menjaga keseimbangan. Mirip rodeo, tetapi pada Olahraga ini peselancar menunggangi ombak liar.

Daftar isi

Sejarah

Di awal abad ke-20 berselancar mulai dikenal oleh orang Amerika dan Australia dan komunitas selancar pun terbentuk pada beberapa pantai di AS. Budaya selancar muncul akibat dari naik pamornya olahraga yang kemudian melahirkan gaya hidup tersebut dan tercermin dari berbagai produk, musik, fashion, majalah hingga film-film yang menggambarkan anak pantai yang serba santai. Para sosiolog Amerika pada pertengahan tahun 50-an mencapnya sebagai budaya orang malas. Tetapi di era abad 19 awal olahraga ini mulai digemari oleh kalangan muda, rata-rata kalangan anak muda Eropa, contohnya: Amerika, Meksiko. lebih memilih olah raga ini, sehingga olah raga ini menjadi populer dan lebih mendunia lagi.

Tempat Selancar di Indonesia

Meskipun Indonesia merupakan lokasi yang dapat dikunjungi sepanjang tahun untuk berselancar pemula hingga kelas dunia, namun waktu terbaik untuk melakukan aktivitas tersebut adalah saat musim kemarau (Mei - Oktober).[1] Pada rentang waktu tersebut, gelombang terbesar dan konsisten dapat ditemukan.[1] Beberapa tempat yang sering digunakan untuk berselancar di Indonesia adalah Bukit Peninsula (Bali), Don Don atau Inside Ekas, Desert Point (Lombok), serta Pulau Grajagan (Jawa).[1] Di Sumatera, dua tempat yang terkenal dengan ombak besar bagi peselancar mancanegara adalah Nias dan Mentawai.[1]